Saat putus, Kamu mungkin akan
terjebak dalam kesedihan dan patah hati yang mendalam.
Sisi baiknya, proses putus cinta dapat membuat Kamu menjadi pribadi yang baru dan lebih berkembang.
Sisi baiknya, proses putus cinta dapat membuat Kamu menjadi pribadi yang baru dan lebih berkembang.
1. Kita nggak
bakal mati cuma gara- gara ditinggal pergi
Sedih gara-
gara putus cinta #saaah, nggak lagi- lagi deh. Tampillah dengan jantan bro,
tunjukkan kalau kamu cuma butuh 6 jam buat nangis, 3 hari buat ngemil beling,
dan... # ah sudahlah, hee... Tunjukkan kepada dunia kalau kamu malah jadi lebih
baik dan nggak ngelakuin hal-hal aneh kaya' anak paud korban broken home.
Jodoh itu sudah
ada yang ngatur, dan bakal datang disaat yang tepat, dan sama orang yang tepat
juga. So, kalau dia pergi berarti dia bukan yang terbaik buat kamu, atau
mungkin kamu terlalu baik buat dia #GR sambil lempar poni. Ingat yang di
firmankan Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 216, yang artinya "Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui".
Boleh jadi kamu
sedih, protes, sama yang terjadi sama kamu sekarang. Tapi siapa yang bisa
ngerti kalau ternyata ini adalah yang terbaik buat kamu, kecuali Allah SWT aja
tentunya. Be positif aja girls!
2. Penganut
move on garis keras
Banyak temen
kita diluaran sana yang punya cara ekstrim buat ngatasin rasa sakit. Bunuh diri
habis putus, lompat dari lantai 14, minum racun dll.
dari 37 kasus
bunuh diri remaja hampir 50 persen gara-gara putus cinta. OMG....
Pertanyaannya girls,
apa masalahmu bakal kelar kalau sudah ngelakuin hal yang beginian?. Nggak kan?
So, jadilah penganut move on garis keras yang tetep menjaga keseimbangan
ekosistem hati, dengan nggak pakai pake acara nyimpan dendam, nangkring
di tower sambil nyiletin tangan, apalagi niat pengen nge-cut hidup kamu
sendiri. Hidup emang warna- warni, girls. nikmatin aja, caranya ? "...hanya
dengan mengingat Allah hati akan tenang *QS. Ar-Ra'd ayat 28.
3. Cinta bisa
di akhiri, tapi utang tetep dibawa mati
Ini artinya,
nggak cuma masalah cinta yang kudu kita pikir. Yang udah lewat ya udah lah ya.
Sekarang kita kudu mikir hal yang jauh lebih penting, mikir tagihan listrik contohnya
#alah. Karena girls, terbukti loh idup emang nggak hanya masalah hati kita
doank. Lagian peduli atau nggak, yang namanya pacaran tetaplah dosa yang bakal
nambah daftar hitam catatan amal kita entar. Nah ini nich yang justru
dipikirin, gimana nge-deletenya. Inilah yang justru harusnya banyak menyita
waktu dan pikiran kita. dan bukan malah nangis bombay mengharu biru
#efeknontonfilmkorea
4. Jomblo
bejo
Kita hidup kudu
banyak syukur girls, betul? apapun itu syukuri, betul?. Termasuk ketika kita
kudu putus cinta. Mikirnya positif aja girls. Paling nggak sekarang nggak ada
pacar yang minta pulsa, nggak ada lagi yang rempong minta laporan mulu kita
lagi dimana, sama siapa, pake baju apa, dan mati dimana. Kita bisa nikmatin
idup bebas dan bisa ngelakuin hal-hal yang positif. Jadi ubah mindset kamu, dan
selalu bersyukurlah... Allah terlalu penyayang buat nggak sayang orang se unyu
kamu.
5. Pengangguran
galau
Girls, akan
susah buat kamu move on kalau kamu nggak nyoba untuk sibuk dan ngelakuin hal-
hal yang efektif lainnya. Bisa dilihat deh, para pengangguran biasanya lebih
rentan ngelakuin hal negatif, karena memang nggak ada yang mereka pikir selain
cuma hal itu. Kalau kamu sibuk, otomatis pikiran kamu bakal fokus ke hal- hal
yang ada gunanya, bakal ketemu temen baru dan dapat pengalaman baru. Yang
begini yang akan membuat suasana hati kamu lebih fun. salah satu hal yang pasti
menyibukkan kita, adalah ngelakuin perbaikan diri, bukan hanya biar kita nambah
asyik dihadapan sesama, tapi juga tambah takwa dihadapan Allah.
Intinya girls,
putus cinta itu biasa, pacaran itu justru yang luar biasa... dosanya. Jadi
emang lebih baik bagi kita buat nge-cut aktifitas ini, biar hidup tambah sehat,
dan hati nambah kuat. Lihat diri kita sekarang, dulu kita bayi dan sekarang
udah gedhe. Harusnya kita pun juga nambah dewasa, nambah adem, asyik
dan nggak terlalu yang ribet mikirin sesuatu, apalagi cuma ribet masalah cinta.
Tanya kenapa? karenakita bukan bayi lagi yang cuma bisa nangis aja. Kita yang
gedhe ini harusnya ngerti kalau udah ada tanggung jawab yang nantinya bakal
ditanya sama Allah.
Girls, orang
yang dewasa adalah mereka yang bisa menikmati masalahnya, berdamai dengan diri
sendiri setelah itu jadi pemenang dengan keluar dari masalah itu. Apapun
masalah kamu, masalah hanya sekedar masalah. Tapi intinya adalah diri kamu
sendiri yang siap apa nggak ngadepin masalah itu. Saat kamu kehilangan siapapun
yang kamu sayang girls, ingat aja Allah akan tetap bersama kamu dan menemani
kamu.
6. Menangislah
Hati manusia tidak terbuat dari baja, yang tidak merasakan apa-apa saat disakiti. Di minggu-minggu awal setelah putus, Kamu mungkin akan merasa sedih dan kesepian. Menangislah, bila itu membuat Kamu merasa lebih baik. 'Nikmati' kesendirian dengan berdiam di kamar sambil memutar lagu-lagu romantis. Tapi ingat, jangan hanyut dalam kesedihan yang berlarut-larut.
"Waktu ideal untuk mengatasi sedih dan sakit hati karena putus cinta maksimal 4 bulan. Lebih dari itu, Kamu harus coba lebih keras lagi untuk keluar dari kesedihan," saran Psikolog Alexander Sriewijono.
7. Apa yang Kamu Inginkan?
Tanyakan pada diri Kamu, apa yang Kamu inginkan lima tahun kedepan? Mengetahui keinginan Kamu di masa depan dapat membuat pikiran Kamu terbuka dan mengesampingkan perasaan sedih Kamu. Pikirkan juga hubungan yang seperti apa yang Kamu ingin jalankan nanti. Kamu juga perlu memikirkan, bagaimana kehidupan Kamu nantinya jika harus mempertahankan kekasih Kamu? Namun ingat, jangan membayangkan seolah si dia telah berubah.
8. Hindari Mantan Kamu
Setelah putus terkadang mantan kekasih masih sangat sulit untuk dihindari, namun jika masih mengetahui keadaannya dan masih berhubungan malah memperpanjang penderitaan Kamu. Terkadang, benar-benar hilang dari hidupnya adalah keputusan yang terbaik. Singkirkan barang-barang kenangan Kamu dan bersama si mantan, jangan dengarkan lagu-lagu yang sering diputar bersama mantan.
Jika perlu, hapus Facebook dan Twitter. Kamu juga perlu menghapus instant messengernya seperti Blackberry Messenger atau Yahoo Messenger dan nomor teleponnya untuk menyingkirkan keinginan menghubunginya.
9. Mengalihkan Perhatian
Alihkan perhatian Kamu dengan hal-hal yang Kamu sukai, seperti membaca buku atau mengikuti kursus-kursus. Hubungi teman-teman lama Kamu dan ajak mereka pergi. Semakin sibuk Kamu, semakin Kamu bisa melupakannya.
Hati manusia tidak terbuat dari baja, yang tidak merasakan apa-apa saat disakiti. Di minggu-minggu awal setelah putus, Kamu mungkin akan merasa sedih dan kesepian. Menangislah, bila itu membuat Kamu merasa lebih baik. 'Nikmati' kesendirian dengan berdiam di kamar sambil memutar lagu-lagu romantis. Tapi ingat, jangan hanyut dalam kesedihan yang berlarut-larut.
"Waktu ideal untuk mengatasi sedih dan sakit hati karena putus cinta maksimal 4 bulan. Lebih dari itu, Kamu harus coba lebih keras lagi untuk keluar dari kesedihan," saran Psikolog Alexander Sriewijono.
7. Apa yang Kamu Inginkan?
Tanyakan pada diri Kamu, apa yang Kamu inginkan lima tahun kedepan? Mengetahui keinginan Kamu di masa depan dapat membuat pikiran Kamu terbuka dan mengesampingkan perasaan sedih Kamu. Pikirkan juga hubungan yang seperti apa yang Kamu ingin jalankan nanti. Kamu juga perlu memikirkan, bagaimana kehidupan Kamu nantinya jika harus mempertahankan kekasih Kamu? Namun ingat, jangan membayangkan seolah si dia telah berubah.
8. Hindari Mantan Kamu
Setelah putus terkadang mantan kekasih masih sangat sulit untuk dihindari, namun jika masih mengetahui keadaannya dan masih berhubungan malah memperpanjang penderitaan Kamu. Terkadang, benar-benar hilang dari hidupnya adalah keputusan yang terbaik. Singkirkan barang-barang kenangan Kamu dan bersama si mantan, jangan dengarkan lagu-lagu yang sering diputar bersama mantan.
Jika perlu, hapus Facebook dan Twitter. Kamu juga perlu menghapus instant messengernya seperti Blackberry Messenger atau Yahoo Messenger dan nomor teleponnya untuk menyingkirkan keinginan menghubunginya.
9. Mengalihkan Perhatian
Alihkan perhatian Kamu dengan hal-hal yang Kamu sukai, seperti membaca buku atau mengikuti kursus-kursus. Hubungi teman-teman lama Kamu dan ajak mereka pergi. Semakin sibuk Kamu, semakin Kamu bisa melupakannya.
(Nayma/voa-islam.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar