Minggu, 17 Juni 2012

BIJAK !!


Aku sayang pada diriku sendiri, apa yg sudah terjadi memang harus terjadi, ada tujuannya, 
aku mengerti akan rasa sayang Tuhan padaku, pasti ada maksud baik dibaliknya..

kutenangkan diriku…kukuasai perasaanku…semakin tenang dan semakin damai…
terima kasih Tuhan Engkau telah menghindarkanku dari masalah yg lebih besar…
aku pasrahhh…aku tenang…aku damai…
hai hatiku tenanglah…damailah….
inilah diriku yang sesungguhnya, diri yang tenang … 
selalu mengerti bahwa apapun yang terjadi dalam hidup ini pasti ada tujuan baiknya…
aku memilih untuk pasrah dan bersyukur…terima kasih Tuhan..aku bahagiaaa….

Aku sadar akan keberadaanku, aku merasa mampu untuk menguasai perasaanku, karena aku sayang pada diriku sendiri. 
Sekarang aku memilih untuk tenang dan menyadari dengan sangat mendalam bahwa hidupku berharga..aku penting..aku penting..aku disayangi…
aku diinginkan oleh kehidupan ini…aku pasti bisa…
perasaan sedih dan kecewa dan hampa hanyalah perasaan sementara saja..
yang hanya numpang lewat…
aku pasti bisa sukses…aku yakin…dan demi keluargaku..orang-orang yang kusayangi..
aku ingin melihat mereka bahagia…

ya Tuhan mampukanlah aku…aku pasti sukses!! aku pasti bisa!!!”
Sekarang aku sudah tenang..aku sudah damai..aku dapat menguasai perasaanku dengan mudah…karena ada kasih sayang Sang Pencipta di dalam batinku..terima kasih yah Tuhan..sekarang aku sudah merasa sangat damai dan tabah…masalah sebesar apapun, KekuatanMU di dalam diriku jauh lebih besar!! aku pasti bisa!!”

Selasa, 05 Juni 2012

Mengapa Hidup saya Begitu Menjengkelkan Ya...?!


Berikut adalah resensi sebuah buku yg aq beli blum lama ini, mulanya Cuma iseng2 aja sich... stelah dibaca2,, tnyta aq dapetin bnyak manfaat n ksimpulan yg bisa q ambil dari sini. Bikin hidup lebih bersemangat euy,, wkk. Judulnya “MENGAPA HIDUP SAYA BEGITU MENJENGKELKAN YA…?!”. Isinya tt knp qta bisa jadi mnjengkelkan bgi orang lain, bgaimana mnghadapi org2 mnjengkelkan, bgaimna mnghindarinya.. yg mo tau lbih lngkap baca aj deh bukunya,, hhe. Ato bisa dteng krumah,, tak pinjemin.. (gratis deh,,,)



Synopsis
Banyak sekali sebab-musabab yang memicu kejengkelan dalam hidup kita. Peristiwa itu bisa datang dari seseorang, dari keadaan tertentu, dan dari barang atau benda tertentu. Seorang suami, istri, anak, sahabat, tetangga, atau kolega bisnis bisa menjadi orang yang menjengkelkan menurut Anda. Jalanan yang macet juga bisa menyebabkan Anda merasa jengkel. Pembantu Anda sering lamban bekerja juga bisa membuat Anda merasa jengkel. Bisnis Anda gagal-gagal melulu, Anda pun bisa jengkel. Barang berharga di rumah hilang, bisa membuat Anda jengkel. Pendeknya, banyak hal yang bisa membuat Anda merasa jengkel.

Mengapa hidup terasa begitu menjengkelkan, ya?! Nggak nyaman! Menyebalkan! Merongrong emosi! Jawabannya, dari sisi orang/benda yang membuat Anda jengkel, kejengkelan akan hilang begitu Anda berhasil "menjinakkan" orang/benda yang menjengkelkan tersebut. Tetapi, bagaimana dari sisi Anda sendiri? Inilah akar masalahnya. Jika Anda adalah pribadi yang sensitif jengkel alias berkarakter menjengkelkan, maka entah itu berhadapan dengan orang yang menjengkelkan atau tidak, Anda niscaya akan cenderung jengkel. Jika pun Anda berhasil "menjinakkan" orang yang menjengkelkan, tetapi Anda gagal "menjinakkan" jiwa Anda sendiri yang menjengkelkan, tetap saja Anda akan merasa jengkel. Maka hari-hari Anda akan selalu diperkosa oleh rasa jengkel, sebal, muak, hopeless, dan stres!

Dari sisi inilah kekuatan prinsipil buku ini amat berharga untuk terapi jiwa Anda. Tidak hanya menyuguhkan tips-tips praktis bagaimana menghadapi orang-orang yang menjengkelkan dengan elegan, tanpa menyakiti dan memicu masalah baru, tetapi juga mengajak Anda untuk memahami hakikat kejengkelan, bagaimana kejengkelan berkembang biak bak virus mematikan di kedalaman jiwa dan pikiran Anda, memahami hubungan antara emosi, hati, dan pikiran, memahami bahwa orang-orang yang menjengkelkan itu bisa saja suatu hari menjadi guru yang baik dalam kehidupan Anda, dan memahami bagaimana melakukan metode olah terapi hati dan pikiran agar hidup kita tidak dicekam suasana menjengkelkan.

Siapa pun Anda, dalam posisi atau profesi apa pun, buku ini amat penting Anda baca agar Anda mampu menikmati hidup ini dengan nyaman, bermakna, dan bahagia, jauh dari deraan hawa panas kejengkelan!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kejengkelan itu bebas nilai. Artinya; kejengkelan itu terlepas dari baik dan buruk, benar dan salah. Marah misalnya, marah adalah salah satu bentuk emosiyang dimiliki manusia. Tp binatangpun juga memilikinya. Marah tidak bias dinilai sebagai baik atau buruk, benar atau salah. Sebab, marah merupakan salah satu fitrah (tabiat) yang tertanam pada diri manusia (maupun binatang). Marah bersifat natural, alamiah. Sesuatu yang alamiah berarti “bebas nilai”, tidak bias dinilai baik atau buruk, benar atau salah.

Rumusnya,
PEMARAH X PEMARAH = CHAOS.

Persis seperti tukang bohong ketemu tukang bohong, hasilnya bisa berantakan. Tukang cerita ketemu tukang banyak omong,maka siapa yang jadi pendengar???

Untuk mendinginkan air, anda tidak bias memasukkannya ke dalam kulkas. Untuk memadamkan api, anda tidak bias menyiramnya dengan bensin. Ap ketemu bensin dimuntahkan ke dalam rumah anda, terbakarlah. Air dimasukkan ke dalam kulkas, hasilnya ES! Pemarah ketemu pemarah, hasilnya perdebatan, pertengkaran, dan bias jadi ujung2nya bunuh-membunuh.

Memang, selalu ada nafsu setan yang akan membisiki begitu kita berhadapan dengan orang yang menjengkelkan. Nafsu ini membisiki anda agar merespons orang yang menjengkelkan dengan kejengkelan pula. Jika dikalimatkan, nafsu tersebut seakan-akan memotivasi anda dengan ucapannya, “Marahlah! Balaslah! Makilah! Buat dia jengkel pula! Kalau perlu, ini saatnya menghancurkannya!” sementara itu, orang didekat anda, diamna mereka adalah orang yang mencintai anda, atau orang  yang cuek terhadap anada, dengan sengaja atau tidak, mengamat-amati garak-gerik anda; seakan mereka berkata tentang anda: Apa yng akan anda lakukan? Apakah anda akan memaki-maki? Apakah anda akan sabar? Apakah anda akan diam saja???

-bersambung-